Definisi dan Pengertian ESR meter
ESR meter adalah semacam ohm-meter yang
dapat digunakan untuk mengukur besarnya “resistansi” dari elco.
Perbedaannya ohm-meter menggunakan arus DC (arus searah) untuk
menggerakkan meter, sedangkan ESR meter menggunakan AC (arus
bolak-balik) frekwensi 150Khz. Sebagaimana posting sebelumnya, idealnya
sebuah elco itu nilai ESR-nya adalah nol. Akan tetapi dalam prakteknya
tidak mungkin. Hanya elco dengan kualitas bagus yang nilainya 10uF
keatas yang memiliki nilai ESR mendekati nol.
Keuntungan menggunakan ESR meter :
1. ESR meter dapat Melacak elco rusak dengan waktu lebih cepat karena tidak perlu melepas elco (in-circuit tester) satu persatu.
2. Hanya elko rusak yang diganti
3. ESR meter dapat digunakan untuk memeriksa kualitas elco baru maupun
bekas. Kadang perangkat elektronik rusak lagi setelah service hanya
disebabkan karena elco baru yang dipasang ternyata kualitasnya jelek.
4. Elko yang jika di cek menggunakan ohm-meter kadang hasilnya menipu.
Karena kalau dicek dengan ESR meter ternyata ESR-nya sudah menjadi
besar(elco rusak).
5. ESR meter dapat dipakai untuk memeriksa flyback yang short pada
gulungan bagian primer (antara pin-B+ dengan pin-Kolektor), def yoke
yang short, bagian primer tranfo power yang short.
6. ESR meter dapat untuk mengetahui apakah re-chargeable bateri masih
baik. Re-chargeable bateri yang sudah rusak umumnya ESR-nya lebih besar
jika dibanding yang masih baik.
7. ESR meter dapat untuk melacak jalur printed yang bocor/short
8. Dengan membandingkan pada kapasitor yang masih baik, ESR-meter dapat
dipakai untuk memeriksa kapasitor dengan nilai ribuan pf.
Catatan :
1. ESR meter tidak dapat untuk mengetahui elco bocor atau short. Untungnya jarang sekali terjadi kerusakan elco short.
2. ESR meter hanya cocok untuk memeriksa elco dengan nilai mulai 0.47uF ke atas.
Apakah sebenarnya ESR itu?
Umumnya parameter yang dimiliki sebuah elco yang dipahami oleh teknisi
adalah “tegangan kerja maksimum” dan “nilai kapasitansi”. Pada hal
sebenarnya masih ada beberapa parameter lain misalnya adalah
"temperature kerja maksimum" (85 atau 105 derajat C) dan "ESR"
(Equivalent Series Resistance).
Kecuali bersifat kapasitif, dalam prakteknya elco juga mempunyai karakteristik “resistif” yang disebabkan karena kombinasi resistansi kaki-kakinya, sambungan internal, plat dan elektrolit. Karakteristik resistif inilah yang membentuk ESR, karena kalau digambarkan maka seakan-akan seperti dipasang seri dengan kapasitansi elco tersebut.
* Idealnya ESR sebuah elco adalah nol, tetapi dalam praktek hal ini tidak mungkin.
* Elco tegangan tinggi cenderung mempunyai ESR yang lebih besar dibanding elco tegangan rendah
* Elco dengan nilai kapasitan kecil cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elco nilai besar.
* Elco 105 derajad (C) cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elco 85 derajad (C).
Jadi pemahaman gampangnya :
semakin kecil ESR (hambatan / resistansi)sebuah elco, semakin baik kondisi elco tersebut.
kebalikannya :
semakin besar ESR (hambatan / resistansi)sebuah elco, semakin buruk kondisi elco tersebut.