Mini Circuit Breaker (MCB)
MCB atau Mini Circuit Breaker berfungsi sebagai alat pengaman arus yang ber lebih. Arus lebih ini terjadi karena kelebihan beban atau arus yang di sebabkan oleh hubungan pendek. Nah, prinsip dasar kerja MCB yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih dengan menggunakan elektromagnet/bimetal.
Saat elektromagnet/bimetal bekerja, ia akan memutus hubungan kontak yang terletak di pemadam busur dan saklar akan terbuka. Didalam rumah. seperti pada pengaman lebur MCB lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedangkan pada APP,MCB diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik Current Limiter (CL), selain itu juga dapat digunakan sebagai pengaman arus pendek yang bekerja sesaat.
MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada zaman sekarang kebanyakan digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A), Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB tersebut.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih MCB antara lain:
* Karakteristik dari sistem ditempat mana MCB akan dipasang
Karakteristik sistem;
1. Sistem tegangan
Tegangan circuit breaker harus lebih besar atau minimum sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi sistem. Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus beban yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang diijinkan lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi dimana circuit breaker tersebut dipasang.
5. Jumlah pole dari circuit breaker Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian dari sistem.
Tegangan circuit breaker harus lebih besar atau minimum sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi sistem. Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus beban yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang diijinkan lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi dimana circuit breaker tersebut dipasang.
5. Jumlah pole dari circuit breaker Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian dari sistem.
* Kebutuhan Kontinyu pelayanan sumber listrik
Sesuai dengan kebutuhan Kontinyu pelayanan sumber listrik,hal-hal yang harus diperhatikan untuk memilih Circuit breaker adalah:
1. Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri
2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan tertentu.
* Aturan-aturan dan standar yang berlaku
Sesuai dengan kebutuhan Kontinyu pelayanan sumber listrik,hal-hal yang harus diperhatikan untuk memilih Circuit breaker adalah:
1. Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri
2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan tertentu.
* Aturan-aturan dan standar yang berlaku